Thursday, October 4, 2007

Kebersamaan yang tidak mengenal batas

Waktu yang tlah qta lalui
detik demi detik kebersamaan qta
seharusnya menambah kualitas kebersaam itu
walo arang selalu menghadang
Tentu saja, banyak aral yang merintangi banyak perangkap yang menghadang
Jika terantuk batu, perih terasa kita sama-sama meringis
Jika gelap dan kita terantuk dinding , sama-sama terpapah tak surut kita terus berjalan
Dan jika samudera terpapas di hadapan, kita kayuh biduk kita
Kita hadang ombak yang biasa menggentarkan para pelaut pemula seperti kita
Tak jua menyerah mesti angin laju menyerbu,
Pegang teguh kemudi,
perjalanan masih panjang tak tahu seberapa jauh jarak
dan seberapa lama waktu ‘kan kita tempuhi.
Mari bergenggaman tangan,
Di antara kita telah bertemu persamaan-persamaan,
juga bertemu hal-hal yang paradoks,
tapi bukankah persamaan menjadi pencerah cinta kita
dan ternyata pertentangan menjadi pewarna yang indah menghias kasih antara kita.
Toh, bukankah kenikmatan yang sebenarnya ketika beragam bumbu bertemu dan terikat dalam satu bentuk baru?
Kue terbaik 'kan tidaklah bertemunya satu anasir saja, tapi bercampur berbagai bumbu dan bahan terbaik disana.
Bukankah taman terindah dihiasi berbagai rupa ragam warna?
Ya, kita sebaik-baik pasangan . Tak ada keluhan yang kita pendam,
jika pun ada duka itu hanyalah sebentar saja.
Tak baik memelihara luka, lebih baik menanam suka.sayang,
smoga tidak terbersit tuk melupakan kebersamaan ini

1 comment:

Unknown said...

DOBOL...anak Praha oopsie PRAYA!